Tragedi semanggi berdarah yang telah menewaskan belasan nyawa mahasiswa banyak disikapi oleh kampus-kampus di Surabaya. Salah satunya kampus Ubaya. Anton Prijatno SH, selaku Rektor Ubaya pada waktu itu mengatakan bahwa sikap tegas terhadap tindakan aparat militer yang masih melanggengkan cara-cara kekerasan dalam menangani setiap aksi protes yang dilakukan mahasiswa.